
Less Is More: Rahasia Kulit Sehat Tanpa Ribet
Dailyskin – Less Is More menjadi moto baru bagi para pecinta perawatan kulit, terutama di tengah gelombang tren “curated minimalism” yang kini tengah naik daun. Jika sebelumnya rutinitas skincare identik dengan banyak tahapan dan tumpukan produk, kini gaya hidup perawatan kulit yang lebih sederhana dan terfokus mulai mendapat tempat di hati masyarakat, khususnya generasi muda. Konsep ini menekankan bahwa merawat kulit tak harus rumit; cukup tiga sampai empat langkah dasar sudah bisa memberikan hasil nyata.
Menurut laporan BMI yang di muat dalam Vogue, formula tiga langkah yaitu cleanse, treat, protect—yang mencakup pembersih wajah, serum aktif, pelembap, dan tabir surya—telah terbukti membantu memperkuat skin barrier atau pelindung alami kulit. Bahkan, hasil positif sudah bisa terlihat hanya dalam waktu satu minggu. Pendekatan ini terbukti lebih ramah di kulit, hemat waktu, dan juga lebih ekonomis.
Kulit Sehat Tak Butuh Banyak Lapisan
Salah satu keunggulan dari prinsip Less Is More adalah kemampuannya mencegah kulit dari kelelahan akibat terlalu banyak produk aktif yang digunakan bersamaan. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena over-layering—di mana orang menggunakan berbagai macam serum dan eksfolian dalam satu rutinitas. Alih-alih mendapatkan kulit glowing, yang terjadi justru sebaliknya: iritasi, kemerahan, bahkan munculnya breakout.
“L’Oréal Gaet Medik8: Gebrakan Baru di Dunia Dermokosmetik”
Dermatolog menyarankan agar masyarakat kembali pada esensi dari perawatan kulit, yaitu fungsi perlindungan dan pemulihan. Dengan hanya memilih produk-produk yang benar-benar dibutuhkan, kulit diberi ruang untuk bernapas dan memulihkan dirinya secara alami. Tidak hanya itu, rutinitas minimalis juga mengurangi risiko reaksi negatif antar bahan aktif yang kerap terjadi dalam layering kompleks.
Gaya Hidup Baru yang Lebih Berkelanjutan
Selain manfaat untuk kulit, pendekatan Less Is More juga membawa dampak positif terhadap lingkungan dan gaya hidup secara keseluruhan. Dengan menggunakan lebih sedikit produk, kita otomatis mengurangi konsumsi kemasan plastik, limbah kimia, serta jejak karbon dari produksi dan distribusi skincare. Tak heran jika gerakan ini semakin di sambut hangat oleh konsumen yang peduli akan isu keberlanjutan.
Di era di mana kesadaran akan kesehatan kulit dan lingkungan makin meningkat, gaya hidup minimalis bukan sekadar tren sesaat, melainkan bentuk kepedulian yang berkelanjutan. Less Is More bukan hanya soal jumlah produk, tapi juga tentang kesadaran dalam memilih, menggunakan, dan merawat kulit secara bijak.
Dengan kembali ke dasar-dasar skincare, siapa pun bisa memiliki kulit sehat tanpa harus ribet atau menguras kantong. Kini saatnya menyederhanakan, bukan mengorbankan.